Antibiotik Untuk Peradangan Jerawat

Antibiotik Untuk Peradangan Jerawat
Source: bing.com

Jerawat adalah masalah kulit yang sangat umum. Sekitar 80 persen orang dewasa mengalami jerawat pada satu titik dalam hidup mereka. Jerawat disebabkan oleh peradangan kulit yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. P. acnes mudah berkembang biak di pori-pori kulit yang menyumbat dan menyebabkan peradangan. Jika peradangan tidak ditangani dengan benar, jerawat dapat meningkatkan risiko infeksi dan bahkan menyebabkan memar di kulit yang dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Antibiotik merupakan salah satu terapi yang sering digunakan untuk mengobati peradangan jerawat. Antibiotik dapat mengurangi bakteri P. acnes dan mengurangi peradangan dan jerawat. Antibiotik dapat diberikan secara topikal atau sistemik. Topikal berarti bahwa antibiotik diserap langsung ke kulit dan sistemik berarti bahwa antibiotik diambil secara oral. Para ahli menyarankan bahwa antibiotik topikal lebih efektif dan bebas efek samping dibandingkan dengan sistemik.

Jenis Antibiotik untuk Peradangan Jerawat

Beberapa jenis antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati peradangan jerawat adalah:

  • Doksisiklin
  • Clindamisin
  • Eritromisin
  • Sulfonamid
  • Minosiklin
  • Eritromisin / klindamisin

Doksisiklin adalah obat yang paling sering diresepkan untuk mengobati peradangan jerawat. Ini adalah obat antibiotik sistemik yang menghentikan pertumbuhan bakteri. Doksisiklin biasanya diberikan dalam bentuk tablet yang harus dikonsumsi setiap hari selama beberapa minggu. Dalam beberapa kasus, doksisiklin dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, diare, dan mual.

Clindamisin adalah antibiotik topikal yang sering digunakan untuk mengobati jerawat. Ini merupakan obat yang dapat meredakan peradangan jerawat. Clindamisin dapat ditemukan dalam bentuk salep dan gel yang harus dioleskan ke area yang terkena jerawat. Clindamisin dapat menyebabkan iritasi kulit ringan dan ruam sebagai efek samping.

BACA JUGA:  Obat Jerawat untuk Fungal Acne

Eritromisin adalah obat antibiotik topikal yang sering diresepkan oleh dokter untuk mengobati peradangan jerawat. Ini merupakan obat yang efektif untuk mengurangi peradangan jerawat. Eritromisin tersedia dalam bentuk krim, gel, atau lotion dan harus dioleskan ke area yang terkena jerawat. Eritromisin dapat menyebabkan iritasi kulit ringan dan ruam sebagai efek samping.

Sulfonamid adalah obat antibiotik sistemik yang juga dapat digunakan untuk mengobati jerawat. Ini adalah antibiotik yang dapat mengurangi peradangan jerawat. Sulfonamid biasanya diberikan dalam bentuk tablet yang harus dikonsumsi setiap hari selama beberapa minggu. Ini dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mual, dan diare.

Minosiklin adalah obat antibiotik sistemik yang sering diresepkan oleh dokter untuk mengobati jerawat. Ini adalah obat yang efektif untuk mengurangi peradangan jerawat. Minosiklin dapat ditemukan dalam bentuk tablet yang harus dikonsumsi setiap hari selama beberapa minggu. Ini dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mual, dan diare.

Eritromisin / Klindamisin adalah kombinasi antibiotik topikal yang sering digunakan untuk mengobati jerawat. Ini adalah obat yang efektif untuk mengurangi peradangan jerawat. Eritromisin / Klindamisin tersedia dalam bentuk krim, gel, atau lotion dan harus dioleskan ke area yang terkena jerawat. Ini dapat menyebabkan iritasi kulit ringan dan ruam sebagai efek samping.

Efek Samping Antibiotik untuk Peradangan Jerawat

Meskipun antibiotik dapat efektif untuk mengobati peradangan jerawat, ini juga dapat menyebabkan beberapa efek samping. Efek samping yang umum termasuk:

  • Mual, diare, dan sakit kepala
  • Ruam atau iritasi kulit
  • Ketidakseimbangan mikroflora usus
  • Resistensi obat

Jika Anda mengalami efek samping yang parah, Anda harus berhenti mengonsumsi obat dan segera menghubungi dokter Anda. Dokter Anda dapat menyesuaikan dosis atau mengganti obat jika efek samping menjadi terlalu berat.

BACA JUGA:  Masker Nanas untuk Jerawat

Kesimpulan

Jerawat merupakan masalah kulit yang sangat umum dan dapat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Beberapa jenis antibiotik dapat digunakan untuk mengobati jerawat, tetapi mereka juga dapat menimbulkan beberapa efek samping. Jika Anda mengalami efek samping yang parah, Anda harus berhenti mengonsumsi obat dan segera menghubungi dokter Anda. Dokter Anda dapat memberi Anda obat lain atau menyesuaikan dosis untuk mengurangi efek samping.

VideoAntibiotik Untuk Peradangan Jerawat