Bekas jerawat adalah masalah yang umum bagi banyak orang. Tidak hanya membuat kulit berminyak dan berjerawat, jerawat juga dapat meninggalkan bekas yang menimbulkan perasaan malu dan tidak percaya diri. Beberapa orang juga mengalami masalah lain setelah menghilangnya jerawat, yang mungkin lebih parah daripada jerawat itu sendiri.
Keloid merupakan salah satu masalah kulit yang mungkin Anda alami setelah jerawat. Ini adalah benjolan yang dapat mengembang di atas kulit yang terkena jerawat. Tidak seperti bekas jerawat biasa, keloid lebih tebal dan lebih tinggi di atas permukaan kulit. Keloid juga dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal, yang dapat mengganggu kehidupan seseorang.
Apa itu Keloid?
Keloid adalah benjolan yang terbentuk setelah kulit rusak, yang biasanya terjadi setelah jerawat. Keloid terbentuk karena produksi berlebihan dari sejenis protein yang disebut kolagen. Kolagen terbentuk di lapisan bawah kulit, yang mana berfungsi untuk menghasilkan jaringan ikat di sekitarnya. Namun, pada keloid, produksi kolagen tidak berhenti setelah jaringan ikat terbentuk, sehingga membentuk benjolan yang menyembul di kulit.
Faktor Resiko Keloid
Keloid dapat terjadi pada siapa pun. Namun, faktor resiko tertentu memiliki peningkatan risiko terkena keloid, di antaranya:
- Usia: Keloid lebih sering terjadi pada orang muda, terutama remaja.
- Genetik: Keloid lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang menderita keloid.
- Kulit: Orang dengan kulit berminyak dan berjerawat lebih rentan terhadap keloid.
- Ras: Orang dengan ras Afrika, Latin, dan Asia lebih rentan terhadap keloid.
Gejala Keloid
Gejala keloid biasanya jelas. Benjolan yang tumbuh di atas kulit biasanya lebih besar dan tebal daripada bekas jerawat biasa. Benjolan juga akan terasa lebih kasar dan memiliki warna merah atau coklat. Di lokasi keloid, kulit juga akan terasa kencang dan tertekan.
Keloid juga biasanya menyebabkan rasa sakit dan gatal. Anda mungkin juga merasakan sensasi yang menyebar di sekitar daerah keloid. Beberapa orang juga mengalami peradangan pada daerah yang terkena keloid.
Pengobatan Keloid
Terapi kulit dan obat-obatan dapat membantu mengurangi ukuran keloid dan mencegah pertumbuhannya. Beberapa opsi pengobatan yang bisa Anda coba di antaranya adalah:
- Krim steroid: Krim steroid dapat membantu mengurangi rasa sakit dan gatal pada keloid. Krim ini juga dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi ukuran keloid.
- Injeksi steroid: Injeksi steroid dapat membantu mengurangi ukuran keloid dan meredakan gejala yang mungkin Anda rasakan. Namun, injeksi ini seringnya membutuhkan beberapa sesi untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
- Terapi sinar: Terapi sinar dapat membantu menghilangkan keloid dan mengurangi rasa sakit dan gatal. Terapi ini juga dapat membantu mencegah pertumbuhan keloid.
- Pembedahan: Pembedahan dapat membantu menghilangkan keloid secara permanen. Namun, pembedahan ini tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan dan beberapa orang juga mungkin mengalami komplikasi setelahnya.
Cara Mencegah Keloid
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah keloid, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko Anda. Beberapa saran yang dapat Anda lakukan antara lain:
- Gunakan produk perawatan kulit yang lembut dan tidak berpotensi iritasi.
- Jangan menggaruk atau menggosok daerah yang berjerawat.
- Jangan menggunakan serum atau produk lain yang dapat mengiritasi kulit.
- Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda memiliki masalah dengan jerawat atau bekas jerawat.
Kesimpulan
Keloid adalah masalah kulit yang mungkin Anda alami setelah jerawat. Gejala keloid jelas, dan biasanya berupa benjolan yang tumbuh di atas kulit. Beberapa faktor resiko memiliki peningkatan risiko terkena keloid. Terapi kulit dan obat-obatan dapat membantu mengurangi ukuran keloid dan mencegah pertumbuhan keloid. Anda juga dapat mencegah keloid dengan cara menggunakan produk perawatan kulit yang lembut dan tidak berpotensi iritasi.